#TantanganGurusiana Anak-anak jaman Now, sangat berbeda dengan jaman Old jaman kita dulu saat masih duduk di bangku SMP sekitar tahun 80 an, beberapa materi pelajaran nggak perlu belajar menghafal berlama-lama saat akan ulangan Harian karena sebagian Materinya sudah sering dilakukan dan dipraktikkan dalam kegiatan sehari- hari, bahkan sejak duduk dibangku Sekolah Dasar kita sudah mempelajari dan mempraktikkannya. Misalnya tentang perbedaan antara tanaman Generatif dan Vegetatif, baik alami maupun buatan. Materi tersebut ketika muncul kembali di SMP akan dianggap materi yang mudah, tinggal belajar memahami materi yang lain yang lebih sulit karena baru diajarkan di SMP. Mengapa demikian ?? Karena sejak di SD kita sudah ditugaskan oleh guru untuk membawa tanaman Cangkokan yang dicangkok sendiri bukan beli. Kalaupun dibantu oleh orang tua , orang tuanya sambil mengajarkan bagaimana cara mencangkok mangga, jambu dll. Meskipun nantinya ada yang gagal ketika penilaian berikutnya tapi minimal anak sudah paham bagaimana proses mencangkok, stek, menempel dll. Nah anak-anak jaman Now, setelah saya mengajar lebih dari 15 tahun sering menemukan anak- anak yang jangankan paham bagaimana caranya mencangkok. Membedakan mana tanaman yang bisa di stek saja mereka tidak paham. Adduh ini anak-anaknya yang memang malas karena kebanyakan main Gajet atau dirumahnya nggak punya tanaman sih?? Padahal saya perhatikan banyak sekali jenis tanaman stek yang ditanam dilingkungan sekitar kita, baik di sekolah, di jalan, di mall bahkan di bankpun banyak ditanam. Melihat Kondisi tersebut Saya sebagai guru pengajar IPA di SMP sangat prihatin. Kebetulan di Kls 9 di kurikulum K13 Revisi ada sub materi tentang Pertumbuhan dan Perkembang biakan tanaman, diantaranya dibahas tentang perbedaan perkembang biakan secara Generatif dan Vegetatif, termasuk diantaranya tentang tanaman Vertikulture pun dibahas, Maka sayapun merancang pembelajarannya dengan cara menugaskan siswa secara berkelompok membuat tanaman vertikulture dengan menggunakan Paralon, dimana anak-anak mengawali dengan menanam bibit sayuran berupa Kangkung, bayam, pokcay yang merupaka jenis tanaman yang berkembang biak dengan Generatif . Kemudian setelah 1 sd 2 bulan dapat dipanen. Tanaman diganti dengan tanaman hias yang mudah ditanam dan di stek, seperti sirih gading, bunga pukul 4, dan beberapa tanaman rambat lain yang mudah di dapat di sekolah. Sehingga anak nggak perlu membeli, cukup memetik batangnya kemudian di tancapkan bagian yang ada akarnya. Tentunya sebelumnya guru sudah menjelaskan dan menginformasikan jenis- jenis tanaman apa saja yang ada di sekolah yang bisa ditanam secara stek. Nah penilaian yang dilakukan Guru, adalah penilaian berkelanjutan. Jadi penilaiannya tidak hanya sebatas membuat saja kemudian di gantung atau dipajang. Tapi anak-anak wajib terus merawatnya sampai ujian Praktik dijadwalkan. Setiap bulan Gurunya akan menilai kembali tanaman yang ditanamanya, jika rusak atau mati wajib di ganti atau tidak ada nilai seperti itu punishmennya sehingga anak-anakpun rajin menyiram dan merawatnya, meskipun ada saja kelompok anak yang malas sehingga beberapa kali selalu ditegur. Nah untuk lebih detailnya Guru harus membuat rancangan Penilaiannya terlebih dahulu termasuk aspek dan kriteria penilaian yang wajib disampaikan dan diingatkan ke anak. Aspek yang dinilai yang saya buat diantaranya : A. Saat membuat tanaman Vertikulture dari Paralon: 1. Kelengkapan Alat dan Bahan 2. Kerja sama Team saat membuat dan Merancang tanaman Vertikulturenya. 3. Keindahan dan kesesuaian Tanaman yang ditugaskan ( ini untuk tanaman steky). B. Saat Merawat Tanaman Vertikulture. 1. Pembagian tugas Menyiram 2. Tanamannya hidup atau mati 3. Data siswa yang malas dan rajin berdasarkan hasil tanya jawab langsung oleh guru. C. Laporan Pembuatan Tanaman.Vertikulture berupa Presentasi dalam bentuk Vidio yang dikirim ke youtube menggunakan akun masing2 kelompok ., yaitu : 1. Kerjasama team saat membuat Vidio 2. Kesesuaian Sistematika urutan dalam membuat laporan Kerja. 3. Kesesuaian Tujuan dan kesimpulan 4. Link Laporan Vidionya di Youtube. Demikianlah sedikit gambaran tentang Tekhnis proses Pembelajaran IPA , agar siswa dapat memiliki Pengalaman Menanam dan dapat membedakan mana tanaman Generatif dan Vegetatif baik yang alami maupun buatan, Dengan rancangan tekhnis seperti itu banyak keuntungan yang dapat dirasakan baik oleh siswa maupun oleh sekolah. Keutungan Bagi Siswa : 1.Memperoleh nilai 2. Dengan mudah dapat membedakan jenis2 tanaman vegetatif dan generatif 3. Dapat membuat Vidio dengan aplikasi . 4. Dapat membuat akun youtube dengan konten-konten yang bermanfaat yang bisa di Share. Keuntungan Buat Sekolah: • Tentunya Sekolah menjadi Lebih indah dengan spot spot tanaman yang digantung di depan WC sekolah maupun Di depan kelas masing- masing. Berikut adalah Link-link Youtube dari tugas Praktik Siswa di salah satu kelas : 1.) 9A Kel 3 ketua : Luthfi Rafananda https://youtu.be/RLEbF0BxBCc 2. )9A Kel 1 ketua : Sekar Ayu Farahita https://youtu.be/XoxmIuuuTY0 3.) 9a kel 2 ketua : Diaz Ufara D https://youtu.be/AVQaSr351Lw 4.) 9A Kel 4 ketua : octaviaanggreyini(https://youtu.be/bsBMApqMN_E) 5.) 9A Kel 5 Ketua : Hebert Maxwell Ginting 6.) 9A Kel 6 ketua : Fajar R https://youtu.be/Qeq3vWcgn2U 7.) 9A Kel 7 ketua : Fahzri W.S. ( https://youtu.be/zvFNqX3teoY ) 8.) 9A Kel 8 ketua : M.Yusuf 1.9D Kel 1 ketua : ilham habib .k (https://youtu.be/lMdG98xHc9g) 2. 9D kel 2 ketua : Naura Zahwa A (https://youtu.be/SAr4jWR9Dnc) 3.9D Kel 3 ketua:Marlina lasmaria Sitorus https://youtu.be/_LgmNTYfqQM 4.9D kel 4 ketua : fahmi Rahmat Maulana (https://youtu.be/u2gUoNv8BKs) 5.9D kel 5 ketua : Andhika Rafli (https://youtu.be/sEwg_9w41NA) 6.9D kel 6 ketua : zahra suci https://youtu.be/CSoWlq7Q5Ds 7. 9D Kel 7 ketua: Charil Gibran H. https://youtu.be/YgUrKxDXz2w 8.9D Kel 8 ketua :Hendri Dwi k https://youtu.be/J-PWdAvccOs Karawang, 21 Januari 2020 Guru IPA SMP Rukmini, S.Pd.,M.Pd.